Followers

Friday, September 20, 2024

Refleksi Kompetensi Inti Coaching

 

Eksplorasi Konsep Modul 2.3

Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching


Oleh: Listyarini Intanti


Refleksi pengalaman saat berada dalam 3 macam situasi:

1. Saat berbicara dengan orang, saya pernah merasakan dilabel atau dinilai ketika mereka langsung memberi komentar negatif mengenai pilihan saya.

a. Pada saat itu, saya merasa tidak nyaman dan berpikir bahwa mereka tidak benar-benar memahami situasi saya. 

b. Setelah mendengarkan penilaian itu, saya berusaha untuk tidak merespon secara emosional. Saya menarik nafas dalam-dalam dan mencoba melihat dari sudut pandang mereka, lalu mengalihkan percakapan ke topik lain agar komunikasi tetap baik.

 

2. Saat berbicara dengna orang, saya pernah merasa bahwa orang tersebut salah mengartikan apa yang saya katakan tanpa mengonfirmasi terlebih dahulu.

a. Pada saat itu saya merasa bingung dan berpikir bahwa mereka tidak berusaha memahami saya dengan baik. Rasa khawatir muncul bahwa informasi yang salah bisa menyebabkan kesalahpahaman lebih lanjut.

b. Setelah mendengarkan hal itu, saya memilih untuk tetap tenang dan sopan dalam mengklarifikasi apa yang sebenarnya saya maksudkan.

 

3. Saat berbicara dengan orang, saya pernah mengalami situasi dimana mereka mulai bercerita tentang pengalamannya atau memberi saran tanpa saya minta.

a. Pada saat itu saya merasa agak terkejut dan tidak nyaman karena saya belum selesai menceritakan apa yang apa yang ingin saya sampaikan. saya berpikir mungkin mereka tidak memahami sepenuhnya tentang apa yang saya ceritakan.

b. Setelah mendengarkannya, saya mencoba tetap bersabar dan menghargai apa yang mereka bagikan. Saya memberikan respon positif dengan mengucapkan terima kasih atas sarannya.Dengan cara ini saya berharap bisa kembali ke percakapan yang saling mendengarkan.

 

Saat seseorang membuat tidak nyaman, maka penting untuk tetap bersabar dan menghargai apa yang mereka sampaikan sehingga tetap dapat berkomunikasi dengan baik dan saling mendengarkan.

Materi & Refleksi 2.3.1 Kompetensi Inti Coaching

2.3.f.3. Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.3. Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching

Oleh: Listyarini Intanti


 Kehadiran sepenuhnya dalam coaching berarti coach benar-benar fokus dan ada sepenuhnya untuk coachee. Coach mendengarkan dengan seksama, memperhatikan apa yang dikatakan dan dirasakan coachee, tanpa gangguan memikirkan hal yang lain. Jadi tubuh, pikiran, dan perasaan coach semuanya selaras dan fokus pada percakapan yang terjadi untuk membantu coachee sehingga merasa didukung dan didengarkan dengan baik. 

1. Pengalaman saya saat berhasil menghadirkan fokus selama melakukan percakapan dengan seseorang ketika saya berbicara dengan rekan yang mengalami masalah, saya berusaha benar-benar fokus. Saya memperhatikan dan mendengarkan apa yang rekan saya katakan dengan baik tanpa memikirkan hal lain atau buru-buru memberi jawaban. Dengan adanya fokus penuh, percakapan jadi lebih mendalam dan saya pun merasa menjadi pendengar yang baik.

2. Hal-hal yang biasanya dilakukan untuk menghadirkan fokus sebelum dan selama kegiatan diantaranya mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh sebelum memulai kegiatan, menjauhkan gangguan ponsel selama kegiatan (misalkan mematikan ponsel atau notifikasi), serta melatih diri untuk sepenuhnya fokus dan tidak memikirkan hal lain selain kegiatan yang sedang dikerjakan.

3. Pengalaman saya saat hilang fokus di saat sedang melakukan percakapan dengan seseorang,:

Saya pernah mengalami hilang fokus saat sedang berbicara dengan rekan guru. Saat rekan berbicara, pikiran saya tiba-tiba melayang ke tugas yang belum selesai sehingga membuat saya tidak sepenuhnya mendengarkan apa yang rekan saya katakan. Saya menyadari bahwa saya mulai kehilangan detail percakapan,  dan hanya mendengarkan sepintas saja. 

a. Biasanya hal yang menyebabkan hilangnya fokus adalah adanya pikiran yang mengganggu seperti misalnya pekerjaan yang menumpuk, ponsel ataupun notifikasi yang berbunyi.

b. Untuk mengembalikan fokus, saya berusaha menarik nafas dalam-dalam, memfokuskan kembali pikiran pada rekan saya dan menjaga kontak mata untuk kembali fokus ke percakapan.Saya juga mencoba mengingatkan diri untuk benar-benar mendengarkan karena percakapan tersebut sangatlah penting bagi coachee.


Demikian refleksi terkait kompetensi inti coaching yang mana menekankan pada pentingnya kehadiran penuh dan mendengarkan secara aktif ketika seseorang berbicara. Bahwasanya fokus pada coachee adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang kuat dan menjaga perhatian dalam memahami kebutuhan coachee sehingga dapat memberikan dukungan yang tepat. Dengan fokus inilah coach dapat mengajukan pertanyaan yang berbobot dan merasakan emosi yang dialami coachee  ketika membantu mencapai tujuan yang diharapkan.

Wednesday, September 18, 2024

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching

 


2.3.f.2. Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.2. Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching

Oleh: Listyarini Intanti


Coaching dan coachee harus bekerja sama secara kreatif dan bersikap terbuka terhadap pengetahuan baru yang membantu coachee untuk menemukan solusi terhadap permasalahannya sendiri yang relevan dengan memaksimalkan potensinya.

No

Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching

Nilai saat ini 1-10

Ingin ditingkatkan ke 1-10

Yang dilakukan

 

Paradigma Berpikir Coaching

 

 

 

1.

Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan

8

9

Berfokus pada kebutuhan, tujuan, dan potensi coachee dengan tidak memaksakan solusi, melainkan mendukungnya untuk menemukan jawabannya sendiri.

2.

Bersikap terbuka dan ingin tahu

7

9

Bersikap terbuka dan ingin tahu terhadap ide-ide yang membuka peluang untuk perubahan positif, meskipun keluar dari zona nyaman.

3.

Memiliki kesadaran diri yang kuat

6

8

Lebih peka terhadap kekuatan, kelemahan, emosi, dan perilaku coachee agar lebih mudah membuat perubahan yang tepat.

4.

Mampu melihat peluang baru dan masa depan

6

8

Mendukung pada apa yang bisa dilakukan coachee untuk peningkatan/kemajuan jangka panjang ke depan.

 

Prinsip Coaching

 

 

 

1.

Kemitraan

8

9

Memfasilitasi coachee menuju solusi yang paling sesuai dengan kebutuhannya secara lebih personal.

2.

Proses kreatif

7

8

Memberikan ruang bagi coachee untuk berpikir diluar kebiasaan dan menciptakan strategi baru untuk mencapai tujuan.

3.

Memaksimalkan potensi

7

8

Menggali potensi yang dimiliki coachee untuk membantu mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.




Blog Rangkuman Koneksi Antar Materi - Modul 3.1

  RANGKUMAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN KONEKSI ANTAR MATERI Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Oleh: L...