2.3.f.3. Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.3. Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching
Oleh: Listyarini Intanti
Kehadiran sepenuhnya dalam coaching berarti coach benar-benar fokus dan ada sepenuhnya untuk coachee. Coach mendengarkan dengan seksama, memperhatikan apa yang dikatakan dan dirasakan coachee, tanpa gangguan memikirkan hal yang lain. Jadi tubuh, pikiran, dan perasaan coach semuanya selaras dan fokus pada percakapan yang terjadi untuk membantu coachee sehingga merasa didukung dan didengarkan dengan baik.
1. Pengalaman saya saat berhasil menghadirkan fokus selama melakukan percakapan dengan seseorang ketika saya berbicara dengan rekan yang mengalami masalah, saya berusaha benar-benar fokus. Saya memperhatikan dan mendengarkan apa yang rekan saya katakan dengan baik tanpa memikirkan hal lain atau buru-buru memberi jawaban. Dengan adanya fokus penuh, percakapan jadi lebih mendalam dan saya pun merasa menjadi pendengar yang baik.
2. Hal-hal yang biasanya dilakukan untuk menghadirkan fokus sebelum dan selama kegiatan diantaranya mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh sebelum memulai kegiatan, menjauhkan gangguan ponsel selama kegiatan (misalkan mematikan ponsel atau notifikasi), serta melatih diri untuk sepenuhnya fokus dan tidak memikirkan hal lain selain kegiatan yang sedang dikerjakan.
3. Pengalaman saya saat hilang fokus di saat sedang melakukan percakapan dengan seseorang,:
Saya pernah mengalami hilang fokus saat sedang berbicara dengan rekan guru. Saat rekan berbicara, pikiran saya tiba-tiba melayang ke tugas yang belum selesai sehingga membuat saya tidak sepenuhnya mendengarkan apa yang rekan saya katakan. Saya menyadari bahwa saya mulai kehilangan detail percakapan, dan hanya mendengarkan sepintas saja.
a. Biasanya hal yang menyebabkan hilangnya fokus adalah adanya pikiran yang mengganggu seperti misalnya pekerjaan yang menumpuk, ponsel ataupun notifikasi yang berbunyi.
b. Untuk mengembalikan fokus, saya berusaha menarik nafas dalam-dalam, memfokuskan kembali pikiran pada rekan saya dan menjaga kontak mata untuk kembali fokus ke percakapan.Saya juga mencoba mengingatkan diri untuk benar-benar mendengarkan karena percakapan tersebut sangatlah penting bagi coachee.
Demikian refleksi terkait kompetensi inti coaching yang mana menekankan pada pentingnya kehadiran penuh dan mendengarkan secara aktif ketika seseorang berbicara. Bahwasanya fokus pada coachee adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang kuat dan menjaga perhatian dalam memahami kebutuhan coachee sehingga dapat memberikan dukungan yang tepat. Dengan fokus inilah coach dapat mengajukan pertanyaan yang berbobot dan merasakan emosi yang dialami coachee ketika membantu mencapai tujuan yang diharapkan.
No comments:
Post a Comment